Jum’at, 16 Januari 2015 – 03:25 wib — Hendra Kusuma — okezone.com
JAKARTA – Mangkraknya megaproyek monorel memberikan dampak yang cukup signifikan. Salah satunya amburadulnya tata ruang di Kota Jakarta pada wilayah Kuningan, Karet, Sudirman atau biasa disebut kawasan segitiga emas.
Pengamat tata ruang Nirwono Joga mengatakan, pemerintah harus menjadikan megaproyek monorel sebagai pembelajaran untuk proyek-proyek ke depannya.
“Karena tidak matangnya sebuah pembangunan tidak terhubung dengan baik, perencanaan sampai pembangunan,” kata dia saat dihubungi Okezone, Jakarta, Jumat (16/1/2015).
Dirinya menuturkan, tidak adanya ketegasan pemerintah daerah DKI Jakarta juga menjadikan salah satu mangkraknya megaproyek tersebut.
“Kalau dilanjutkan tidak sesuai dengan pembangunan yang sekarang, ini karena tidak adanya ketegasan, sebenarnya siapa pun gubernurnya proyek ini harus jalan,” tambahnya.
Dengan begitu, Narwono mengungkapkan yang paling dirugikan akibat mega proyek tersebut yakni warga Kota Jakarta sendiri, pasalnya harus menerima tata ruang yang membuat jalan-jalan menyempit dan macet.
“Sekarang sudah tidak diapa-apakan bahkan untuk ganti rugi saja Pemprov DKI lepas tangan, seharusnya menjadi mediasi, kan harus diputuskan,” tutupnya.
Komentar Terbaru